Sunday, July 29, 2007

Republik Mimpi

Satu lagi acara yang bertema politik namun dikemas kocak, yatu News Dot Com atau Republik Mimpi.Acara yang dikemas tiap minggu oleh Metro TV ini membahas setiap permasalahan yang ada di republik “tetangga” yang mana lagi kalo bukan plesetannya Negara Indonesia.Acara yang dipandu oleh pak Effendi Ghazali ini menampilkan plesetannya pak SBY (Si Butet Yogya) juga pak JK (Jarwo Kwat) serta tokoh-tokoh politik plesetan lainnya.

Namun, penulis melihat, acara ini hanya sekedar guyonan saja, tanpa memberikan solusi yang jelas untuk permasalahan yang ada di negeri ini.Terkadang, penulis sedih melihat acara ini. Inikah demokrasi? Inikah kebebasan berbicara yang diagung-agungkan itu? Nyatanya, kebebasan berpendapat dan berbicara hanya digunakan untuk menghina negeri Indonesia, negeri tercinta kita sendiri.Tiap minggu, ada saja joke dan guyonan yang notabene ditujukan untuk negeri kita.Dan, penulis melihat tidak ada ekspresi bersalah atau menyesal dari pak Effendi maupu tokoh-tokoh plesetan lainnya.Ternyata, orang-orang yang pintar berpolitik dan bertitel tinggi, masuk tipi, hanya untuk mengejek dan menghina.

Lupakah mereka, bahwa mencintai Negara adalah sebagian dari iman? Atau kah pak Effendi Cs lupa, bahwa umara (pemimpin) baik itu pemimpin kecil apalagi pemimpin seperti presiden atau wakil presiden adalah yang terpilih, sekaligus menjadi panutan untuk rakyat? Bukankah menghina (memelesetkan) umara apalagi presiden dan wakilnya adalah suatu “kejahatan”?

Penulis mengakui, Negara kita emang banyak bobroknya dan juga kesalahannya, banyak musibah, bencana dan kejadian memalukan lainnya, tetapi, apakah pantes kita publikasikan tiap minggu? Dengan kemasan kocak pula, bukankah ini yang namanya seperti peribahasa bilang, menepuk air di dulang tepercik muka sendiri? Dan apa jadinya kalo Negara lain, atau warga Negara lain melihat acara ini, pasti mereka bilang, menghargai Negara sendiri aja nggak bisa apalagi menghargai Negara orang! Masa mereka akan bilang, “Yah, inilah demokrasi (bullshit!)!! semua warga bebas berbicara dan berpendapat.

Kritik emang boleh-boleh saja dilontarkan, tetapi bukan seperti ini caranya.Lebih baik, pak Effendi Ghazali menghadap ke pak presiden atau berdiskusi secara off air, ataulah dengan cara lain melalui protocol Negara.Kliatan gentleman-nya dan tidak mempermalukan sosok tertentu apalagi negara.

Moga-moga, penulis berdoa acara ini tak lama, karena acara ini kurang mendidik dan kliatan banget acara ini hanya menghibur tanpa memberikan jawaban yang konkrit atas permasalahan yang ada.

Saturday, July 28, 2007

Sinetron Anak

Booming-nya sinetron anak-anak memberikan variasi tontonan bagi anak-anak kecil yang rindu akan tontonan khas mereka.Sinetron-sinetron anak seperti Candy, Eneng dan Kaos kaki Ajaib, Eneng, si Entong dan lain-lain memberikan alternatif lain diantara sinetron dewasa dan remaja yang banyak bertebaran di stasiun-stasiun TV.Tetapi, apakah sinetron anak-anak tersebut sudah layak dikonsumsi untuk anak-anak kecil terutama anak-anak berusia 6-13 tahun?
Sedikitnya sinetron anak-anak yang cocok untuk mereka tak banyak memberikan variasi tontonan.Penulis memperhatikan hanya Eneng dan kaos kaki ajaib-lah yang pantas untuk dikonsumsi anak-anak kecil yang butuh tontonan untuk anak-anak berusia 6-13 taon.Sedangkan Candy, Eneng, dan lain-lainnya kurang bagus untuk tontonan anak-anak berusia tersebut.
Sudah lama penulis memperhatikan sedikitnya acara anak membuat anak terpaksa menonton film atau acara yang kurang cocok untuk dikonsumsi.Seperti acara Smackdown, hingga acara-acara sinetron bertema dewasa dan remaja yang banyak menyajikan makian, kekerasan hingga percintaan tingkat dewasa.Jarang ada sinetron anak yang mengisahkan dongeng, kepahlawanan, persahabatan, perjuangan, keceriaan ataupun hal-hal yang harus ditanamkan sejak dini bagi anak-anak kecil.
Nah, Eneng dan Kaos Kaki Ajaib menceritakan kisah Eneng yang dibantu kaos kaki ajaibnya yang dapat berbicara dan dapat mengeluarkan alat-alat ajaib yang dapat membantu Eneng dalam kehidupan sehari-hari.Kisahnya sendiri sangat ringan, mengalir, dan khas anak-anak, sesekali juga diselipi humor-humor anak kecil, dan tingkah polah anak kecil yang polos.Penulis memperhatikan, jarang ada adegan percintaan, kekerasan ataupun makian-makian orang-orang dewasa.Yah, khas seperti Doraemon-lah.
Sedangkan Candy dan Eneng kurang memenuhi kriteria diatas.Ceritanya sendiri emang ringan, tetapi terkadang diselipi oleh adegan kekerasan, makian, dan permusuhan.Sinetron ini juga ada adegan percintaan yang kurang layak ditonton oleh anak-anak kecil.Kalo kata penulis seh, dua sinetron ini dikategorikan sinetron remaja (setingkat SMU atau kuliahan), dan bukannya sinetron anak-anak, meski pemerannya masih berusia belia banget.
Penulis jadi inget ketika masih kecil dulu.Acara-acara anak berupa kartun anak-anak yang mendidik, serta panggung gembira (acara lagu-lagu untuk anak) masih menjadi porsi besar di TVRI.Setelah stasiun TV banyak, eh malah acara anak-anak ditinggalin.Acara TV sekarang banyak mementingkan rating dan sharing hingga komersialisasi yang berlebihan sehingga melupakan acara untuk anak yang (mungkin) banyak menghabiskan waktu mereka di depan TV.

Thursday, July 19, 2007

Kalah Kelas

Setelah menyaksikan lanjutan pertandingan piala Asia antara Korea Selatan melawan Indonesia, penulis menyadari, ternyata dukungan ribuan penonton di stadion tidaklah cukup untuk memompa adrenalin skuad Garuda.Buktinya, Korea tetaplah mengungguli skuad kita di berbagai bidang.Mulai dari skill, pengalaman, napas bahkan teknik.Kentara sekali perbedaan itu di lapangan.

Pemain-pemain Indonesia berulang kali membentur dinding tebal nan kokoh sewaktu mau menerobos pertahanan Korea.Bahkan, jujur diakui, kiper Korea kebanyakan nganggur, karena emang jarang sekali ada shoot on goal.Pemain Korea pun berulang kali merepotkan pertahanan Indonesia.Untung aja, kiper Indonesia Markus Horrison, bermain cemerlang, dan juga kita emang beruntung nggak kebobolan banyak.

Yah, sudah waktunya, kita mengoreksi diri kita sendiri.Ternyata, skill sepakbola kita cemen.Bahkan, sama Vietnam yang baru kenal bola kemarin sore aja kita kalah.Vietnam dengan bangganya bisa melenggang ke perempat final.Tetapi, sedih terus juga nggak mengubah keadaan.Saatnya, PSSI berbenah dan moga-moga timnas Indonesia ke depannya bisa tambah baik lagi di berbagai bidang.Soalnya, banyak persoalan non teknis yang ternyata PSSI pun kurang bisa mengurus.Kayak lampu mati di Gelora Bung Karno, penjualan tiket yang semrawut, hingga sikap gegabah PSSI yang menyalahkan wasit ketika kalah dari Arab Saudi.Kalo persoalan teknis seh, gak usah dibahas lagi.PSSI harus lebih buanyak berbenah lagi.

Saatnya starting over lagi dari permulaan.Sebagai koreksi, moga-moga pak Ivan Kolev tetep dipertahankan, karena meski prestasinya gak bagus-bagus amat, tapi pak Kolev telah meletakkan pondasi yang bagus di skuad merah putih.Juga, harapan di depannya, pembenahan di timnas U-23, karena biar bagaimanapun, timnas U-23 adalah pelanjut tongkat estafet timnas senior.

Wednesday, July 18, 2007

JJSS (Jalan jalan Siang Sendirian)

Pada hari Selasa, 17 Juli 2007, merupakan hari yang melelahkan bagi penulis dan juga menyakitkan urat kaki.Gimana ndak? Di saat itu penulis merasa desperate karena gak punya uang sama sekali!! Hanya punya duit seribu ripis, yang pastinya hanya cukup untuk parkir motor dua kali dan beli coklat batangan murahan dua bungkus.Tapi, bukan hanya itu masalahnya, penulis juga mengalami krisis BBM, dimana tangki motornya juga hampir mlompong.Akhirnya, diambillah keputusan ndompleng sang adek ke kampus dengan pikiran pulangnya nanti jalan kaki saja (WHAT!!)

Dan berangkatlah si penulis dengan semangat bersama si adek ke kampus di bilangan Semolowaru.Untungnya, penulis mempunyai adek yang kecil sekaligus baek.Si Adek yang biasanya irit soal dokat, dengan rela nyisihin dokatnya buat sang kakak yang tampan (Narsis) cukup untuk naik bemo sekali jalan.

Akhirnya, sekitar jam 10-an, si penulis pulang dengan hawa yang cukup mendukung.Panas banget nggak apalagi dingin (kapan seh Surabaya adem di saat siang).Penulis pulang menyusuri jalan Semolowaru menuju perempatan Bratang ke terminal Bratang.Penulis males kalo naek bemo, karena nungguin bemo yang jalan pasti nungguin penumpang penuh dulu baru jalan.Wah, ini seh bisa masuk sauna gratis selama hamper 1-jam-an neh.Akhirnya penulis jalan trus nyusuri jalan Ngagel Jaya Selatan setelah itu ke Ngagel Rejo Utara.Nah, di saat-saat itulah, penulis mulai merasakan nyeri di betisnya.Amit-amit sakitnya bo!!

Setelah dengan sukses masuk Wonokromo, lalu nglewatin rumah dek Jaki yang manis (temennya adek penulis), penulis memutuskan ke warung selir dulu untuk melonggarkan otot-otot kaki agar baik jalannya (emang delman) sekaligus nenggak hemaviton susu minuman favoritnya.

Setelah ampir brjalan sekitar 1 jam-an (dari Wonokromo), penulis dengan sukses sampe ke rumah dengan koleksi keringat yang buanyak, muka yang merah padam kayak abis direbus, ama nyeri yang makin menjadi di bagian kaki.Wadoh, kalo jadinya begini, kapok deh kalo disuruh jalan lagi.Ampyuun…!

Sunday, July 15, 2007

Kekalahan yang Menyakitkan

Setan! Brengsek! Kampret! Begitulah sejuta rutukan dan makian dalam hati saya ketika Arab Saudi berhasil mengalahkan Indonesia di piala Asia, Sabtu malam 14 Juli 2007.Di saat masa-masa injury time, Arab berhasil mbobol gawang Indonesia yang dijaga Yandri Pitoy.Sakit banget!!! Di saat-saat angka 1 membayang guna mengamankan langkah berikut, dan main aman menghadapi Korea, malah harus kalah.

Emang seh, Indonesia mainnya juga gak bagus-bagus amat, tapi Saudi juga mainnya juga gak oke-oke banget, cuman menang tinggi ama teknik dikit.Tapi, aku salut banget ama perjuangan pemain Indonesia ama pendukung yang nonton di Gelora Bung Karno.Mereka emang maen semangat banget ngadepin pemain-pemain Saudi.Kelemahan teknik ama napas, ditutupi ama semangat yang tak kenal lelah, ampe-ampe Elie Aiboy ama Budi Sudarsono keabisan napas buat ngladeni Arab Saudi.Blon lagi, kepemimpinan wasit yang nyata-nyata berat sebelah, soalnya sama-sama berdarah Arab (wasitnya dari UEA).

Sayangnya, di masa-masa injury time, karena kesalahan dan ke BODOH-an si Ismed Sofyan, pasukan Garuda harus pulang dengan tangan hampa.Go to hell, Ismed! Masuk terakhir tapi bodonya gak ketulungan!! Gara-gara pelanggaran yang loe lakuin, Indonesia jadi kalah.Maknya kalo maen dipikir dulu, jangan asal maen langgar ajah!! Dasar Ismed stupid!!

Aaaahh, udahlah, walau tak maki-maki si Ismed ampe bebusa, gak bakalan dia denger, juga mbikin dosa ajah, tapi setidaknya, pak Ivan Kolev, janganlah lagi masang Ismed, soalnya (mungkin) Indonesia bisa-bisa kalah lagi.

Sunday, July 8, 2007

KDE Desktop

KDE atau lazim disebut K Desktop Environment adalah Desktop Environment yang populer digunakan bagi para penggila Linux.KDE pertama kali ditemukan oleh Matthias Ettrich di tahun 1996 yang pada waktu itu masih study di Eberhard Karls University of Tubingen.Pada waktu itu, belum ada Desktop Environment yang berjalan mulus di sistem UNIX, sehingga mendorong Matthias untuk membuat Desktop Environment yang dapat diliat, dinikmati keindahannya serta mudah digunakan, seperti layaknya GUI di Windows atau Apple Mac. Setelah proyek ini dibuat, Usenet menyatakan ketertarikannya untuk membantu Matthias dan lahirlah proyek ini dengan nama KDE yang dapat berjalan di sistem UNIX.K sendiri awalnya adalah plesetan dari kata "Kool", tapi sampai sekarang makna K sendiri masih rancu atau bersifat suka-suka.
Matthias akhirnya memilih QT Toolkit untuk membangun KDE ciptaannya serta banyak programmer lainnya juga membantu Matthias dalam menyempurnakan KDE.Imbasnya, banyak software-software lahir dari proyek keroyokan ini.Tetapi, karena ada masalah karena Qt bukanlah software yang berlisensi free, banyak programmer membuat program tandingan dan bersatu di Desktop Environment lain bernama GNOME.
November 1998, akhirnya lisensi Qt berganti menjadi QPL (Q Public License).Pada saat itu juga, KDE Free Qt Foundation juga didirikan.KDE Free Qt Foundation memberi pernyataan pada Trolltech (perusahaan pembuat Qt) untuk menjadikan Qt menjadi free software dengan lisensi BSD atau kalau tidak, tidak ada software yang dihasilkan berdasar Qt selama 12 bulan.Masalah ini tidak selesai sampai disini, karena bila Qt berlisensi QPL yang bersifat tidak free, berarti bertentangan dengan GPL (General Public License) dimana software yang dilisensikan GPL harus bersifat free dan open source pada siapa saja.Akhirnya, pada November 2000, Trolltech mengalah dan membuat Qt basis Unix yang berlisensi GPL.
KDE yang berlambang K dengan roda gigi mempunyai maskot bernama Konqui yaitu seekor naga mungil hijau yang cute yang biasa muncul saat anda logout dan ketika anda membuka "about KDE".
KDE sendiri sudah merilis sebanyak 11 kali, dan versi KDE yang paling stabil adalah 3.5.7.Sekitar Oktober 2007 nanti, KDE akan merilis versi ter-mutakhirnya yaitu KDE 4 yang paling ditunggu-tunggu karena menjanjikan banyak kemudahan, kestabilan dan ke-elokan tampilan.KDE 4 sendiri akan berjalan di Qt versi 4 dan akan berjalan di banyak platform baik itu di Linux, Windows dan Apple Mac.
Aplikasi-aplikasi terkenal yang berbasis KDE antara lain Amarok, Kaffeine, KOffice, Kate, Konqueror, K3B dan banyak lagi.Banyak distro terkemuka Linux yang memakai KDE sebagai Desktop Environment default-nya seperti OpenSUSE, PCLinuxOS, Mepis, Mandriva dan lain-lain.Sampai sekarang, KDE dan GNOME masih bersaing sehat dalam memperebutkan hati para penggila Linux.

Friday, July 6, 2007

Empat Mata

"Kembali ke Laptop", begitulah ungkapan kata-kata yang sedang populer saat ini.Kata inilah yang melambungkan acara Empat Mata beserta host-nya yang culun, Tukul Arwana.Betapa tidak? acara Empat Mata saking ngetop-nya ampe-ampe ditayangkan nyaris tiap hari atau tepatnya hari Senin ampe Jum'at di Trans 7, hanya untuk menyaksikan ulah lucu dan guyonan-guyonan khas Tukul.Bahkan, acara ini juga menumbuhkan tema-tema talkshow serupa, tetapi belum ada yang mampu menggoyang bahkan menumbangkan juara bertahan acara katrok ini.
Emang, acara ini setting-nya biasa banget, bahkan terkadang temanya dipaksakan dan nggak penting untuk dibahas, tetapi karena kemasannya super beda dan agak-agak "aneh", beserta host-nya yang "ajaib dan langka", maka jadilah acara ini top banget dan dinanti jutaan "Tukulers dan Tukulista".
Kelebihan acara ini terletak pada kelucuan, kenakalan dan ke-ndeso-an host-nya.Mimik muka yang lucu om Tukul, bahasa Inggris yang asli kacau balau, serta bintang tamu yang seneng banget nyela sang host, hingga kelucuan para pendukung acara ini seperti si Peppy dan Vega yang tak henti-hentinya nimbrung untuk "memuji" sang decision maker.Tukul juga pintar membuat kata-kata baru yang menjadi trendsetter seperti "katrok", "culun", "ndeso" hingga anderistimit (opo iki artine).
Tetapi, dibalik kelebihannya, acara ini juga mempunyai weak point (ceile, inggris nih) yaitu seringnya Tukul menghina nama-nama bintang tamu yang diundang seperti contohnya Ferry Maryadi, juga Ferry Salim yang dihina nama terakhirnya yang terkesan ndeso.Bukannya apa-apa, terkadang nama tersebut adalah nama ortu si artis.Terang aja, siapa yang nggak keki.Mungkin, ini pembalasan dendam terselubung Tukul karena seringnya dia dihina oleh si bintang tamu.Juga, dulunya seringnya Tukul melakukan cipika-cipiki (cium pipi kanan kiri) yang terkesan maksa hingga akhirnya KPI pun menegurnya.Penulis juga memperhatikan, guyonan-guyonan Tukul juga kurang di-update, karena guyonan-guyonan yang dipake itu lagi-itu lagi.Mungkin, karena acara ini ngetop, lalu terkena efek komersialisasi sehinga ditayangkan seminggu 5 kali, menyebabkan Tukul tak mampu mencari guyonan-guyonan segar lainnya.Penulis masih ingat, ketika Empat Mata masih ditayangkan seminggu 2 kali, guyonan yang dilontarkan Tukul begitu "kena" sehingga lucunya membuat sakit perut hingga sakit rahang gigi (karena kebanyakan ketawa).
Setelah kita mbahas kelebihan dan kekurangan acara Empat Mata, ada satu hal yang disukai oleh penulis tentang om Rey..Rey..Reynaldi ini, yaitu ternyata Tukul juga ternyata adalah motivator handal.Nasihatnya ternyata bagus untuk memotivasi hidup seperti seringnya untuk menyenangkan orang, dan selalu optimis di setiap saat.
Akhir kata, semoga acara Empat Mata selalu digemari masyarakat Indonesia, dan kalo bisa nyaingin acara talk show-nya Oprah Winfrey.
"Mbalik maning nang...Laptop"!